Minggu, 16 Oktober 2016

Tipologi Bangunan Katsura Imperial Villa

Sukiya-zukuri

Sukiya-zukuri merupakan gaya arsitektur rumah terakhir. Sukiya-zukuri (
数寄屋造り) adalah salah satu jenis gaya arsitektur hunian Jepang. Suki berarti halus, rasa menyenangkan dalam kegiatan elegan dan mengacu pada kenikmatan dan keindahan acara minum teh. Kata awalnya dilambangkan sebuah bangunan di mana upacara minum teh dilakukan dikenal sebagai Chashitsu dan dikaitkan dengan ikebana merangkai bunga dan seni tradisional Jepang lainnya. Ia telah hadir untuk menunjukkan cara merancang fasilitas umum dan rumah-rumah pribadi berdasarkan "tea house aesthetics".


Gaya sukiya yang berkembang dari periode Azuchi-Momoyama dan gaya shoin, sangat kontras langsung dan pengaturan yang luar biasa besar dari-shoin zukuri. Dalam sukiya, semakin kecil dan sederhana dianggap sebagai desain terbaik. Beberapa pondok teh terdiri dari enam tatami. Penggabungan dari sukiya dengan shoin dikembangkan menjadi sukiya-zukuri. Gaya ini menjadi gaya yang populer bagi warga kota yang tinggal di pertengahan hingga akhir zaman Edo (1750 -1867). Hal ini juga gaya yang telah berkontribusi pada ruang kehidupan Jepang. Contoh klasik sukiya-zukuri adalah Katsura Imperial Villa  dibangun pada pertengahan 1600-an.
                                                                                                  
Katsura Imperial Villa   di pinggiran Kyoto dibangun dalam tiga tahap oleh Hichijonomiya Toshihito dan anaknya Toshitada antara 1616 dan 1660 selama Periode Edo.
Sebagai negara mundur bagi anggota keluarga kekaisaran Jepang, villa terdiri dari bangunan utama terdiri dari tiga shoins(ruang belajar) yang terhubung satu sama lain. Modul utama yang memandu komposisi ruang adalah tikar tatami, dan setiap kamar diperoleh oleh perkalian dari dimensi dasar elemen ini yang juga menyediakan penutup lantai. Komponen struktur yang terbuat dari kayu cedar Jepang (hinoki) dan partisi diperoleh melalui pintu kayu dan layar kertas tertutup tetap atau geser (shoji dan fusuma) yang membantu untuk membuat pengaturan yang berbeda dari ruang.


Bangunan berbaring berikut pola yang tidak teratur dan penggabungan dengan taman sekitarnya, yang juga mencakup sebuah kolam dan tiga pulau, untuk menghasilkan kesatuan tak terpisahkan dari kamar interior dan eksterior. Sebuah jalan berkelok-kelok melintasi kebun, dan menghubungkan bangunan utama dan lima rumah teh, (kamar di mana upacara teh tradisional dilakukan), erat. Framing pandangan spesifik lanskap terus diperoleh, sementara beberapa partisi geser eksterior meningkatkan koneksi visual. Kehadiran taman mendominasi interior; beranda dan deck kayu geser pada lanskap menyediakan link lebih lanjut antara di dalam dan di luar ruang.



Koneksi ke ide-ide tradisional Jepang dan Buddha



The Katsura Imperial Villa adalah contoh yang baik dari esensi desain tradisional Jepang. Villa menggabungkan prinsip-prinsip biasanya digunakan di kuil Shinto awal dan menyatu dengan estetika dan filosofi Zen Buddhisme. 
Villa menggabungkan banyak ide tradisional Jepang. Salah satu contoh penggunaan Katsura ide tradisional adalah penggunaan lantai dibesarkan dengan tikar tatami menutupi mereka. Tatami adalah tikar sekitar 3 kaki dengan 6 kaki panjang yang tidak hanya digunakan sebagai lantai villa, tetapi juga digunakan untuk menentukan dimensi masing-masing individu kamar dan rumah secara keseluruhan. pada Katsura, tikar yang digunakan untuk membuat terkapar dan kincir-seperti rencana yang memiliki hari ini.Teras dan beranda yang dibuat oleh susunan tatami tikar memberikan kesempatan untuk melihat pemandangan dan menghubungkan ruang interior dengan dunia luar. Lantai setiap bangunan situs juga mengangkat juga, yang awalnya berasal dari vernakular desain untuk lumbung, serta awal istana kekaisaran. Mereka melayani tujuan baik menjaga lantai kering sementara juga memberikan hirarki ruang. karakteristik klasik lain bahwa Katsura Imperial Villa memanfaatkan adalah penggunaan dinding layar (yang shoji dan fusuma yang). Arsitektur tradisional Jepang, yang shoji dan fusuma yang digunakan untuk memisahkan ruang yang diciptakan oleh tikar tatami ke berbagai ruangan rumah. Shoji adalah istilah generik untuk pintu layar putih dan tembus atau dinding yang diperkuat dengan kisi-kisi kayu dan dapat menjadi stasioner, tergantung, atau geser. fusuma adalah subkategori dari shoji dan itu adalah putih atau dicat bergerak partisi layar yang digunakan pada interior rumah. dengan memindahkan fusuma, ketika dalam hubungannya dengan shoji stasioner, warga mampu menciptakan kamar baru dalam arsitektur. Misalnya dengan memindahkan salah satu dinding fusuma, orang bisa mengubah dua kamar dalam satu ruangan besar dan lemari penyimpanan kecil. Dalam Katsura Imperial Villa, fusuma memungkinkan ruang untuk berubah dan membuka diri terhadap dunia alam dengan deck eksterior menjadi ekstensi dari pandangan interior dan framing dari lanskap. Contoh dari jenis transformasi adalah bulan melihat platform yang terhubung ke Old Shoin. Selain karakteristik ini, ada banyak ide tradisional Jepang yang digunakan dalam Katsura Imperial Villa, seperti ceruk dekoratif (tokonoma), built di meja (tsukeshoin) dan pos persegi. 
Pada Katsura Imperial Villa, rumah-rumah teh adalah contoh sempurna tentang bagaimana Zen Buddhisme telah mempengaruhi arsitektur dan lansekap. Upacara minum teh, tampil di paviliun, adalah bagian yang sangat penting dari masyarakat Jepang karena merupakan ritual spiritual yang melambangkan kesempurnaan terpisah dalam tradisi Zen, dan itu sangat mempengaruhi arsitektur dan lanskap sekitarnya untuk meningkatkan pengalaman salah satu menerima sementara di upacara. Rumah-rumah teh yang dibangun tegas untuk menggabungkan kualitas kerukunan, hormat, kemurnian, dan Isolasi yang merupakan esensi dari ritual tersebut. Lima rumah teh yang berbeda semua terpisah dari bangunan utama dan terisolasi dari segala sesuatu kecuali untuk alam di sekitar mereka; untuk mencapai setiap bangunan, seseorang harus mengambil jalan yang tidak mengungkapkan pandangan paviliun sampai saat-saat terakhir. Rumah-rumah teh juga menggunakan elemen pedesaan seperti kulit kayu ditutupi mendukung kayu atau tidak teratur potongan kayu berbentuk sebagai ekstensi dari alam, untuk upacara minum teh bertujuan sekering spiritual dan alami. Selain itu, rumah-rumah teh memperhitungkan banyak pengalaman saat Anda berada di dalamnya. Jendela dan lubang di paviliun berada di tingkat mata ketika duduk sehingga seseorang dapat merasa lebih cocok dan lebih dekat dengan alam dan jadi salah satu yang dapat "mengagumi bunga sakura di musim semi dan merah daun di musim gugur sambil mempersiapkan teh dan menikmati masakan indah ". Akhirnya, interior bangunan yang direncanakan sehingga desainer disampaikan penghormatan mereka untuk bahan dan keharmonisan ruang, yang dimaksudkan untuk mempromosikan refleksi yang akan mencapai ke dalam kesederhanaan dan ketenangan pikiran. 


Proporsi dan ukuran  yang digunakan dalam rumah tinggal





Untuk keperluan konstruksi dan proporsi rumah tinggal di Jepang, ditunjukkan dengan suatu standard yang pasti dalam sebuah konstruksi. Sebagai contoh, untuk rumah kelas menengah, ukuran-ukuran standard adalah sebagai berikut: 2.2 ft dari dasar balok yang bersandar di atas pondasi batu sampai pada bagian atas tatami, 5.8 ft dari permukaan balok lantai dengan tatami sampai pada bagian atas di bawah sisi bagian balok, adalah sekitar 2 inch tingginya di bawah uchinori nageshi dengan 4.5 inchtingginya. Kemudian dinding bagian atas yang pendek dengan atau tanpa ranma(ornamen yang berukir terbuka dan sebagai ventilasi) dengan 3.4 ft, dan di atasnya adalah tenjo nageshi (balok langit-langit) 3⅜ inch tingginya, di atasnya tenjo mawaribuchimempunyai tinggi 2¾ inch yang letaknya bersandar pada langit-langit, umumnya papan tersebut mempunyai ketebalan kurang dari 0.5 inch. Tinggi langit-langit dari lantai tatamisedikit di atas 10 ft. Standard ukuran dari pintu sorong (sliding screens) yang memisahkan satu ruangan dengan ruangan yang lain atau koridor, dan dimungkinkan untuk dipindah-pindahkan agar ruangan menjadi lebih luas, adalah 5.8 ft x 3 ft, sedangkan partisi antar kolom adalah, 9 ft, 15 ft terkadang 12 ft, dan pada umumnya dibuat empat pintu dengan lebar dari pintu bervariasi. (Harada, 1985:49-50)


Untuk mendapatkan proporsi yang menyenangkan ukuran dari kolom adalah ditentukan oleh panjang dan dimensi dari ruang yang digunakan. Dalam rumah tinggal, kolom-kolom dibuat ukuran 4½ inch persegi jika panjangnya 9 ft; kemudian 43/4 in persegi untuk panjang 11 ft; 5 inch persegi untuk 12 ft; 5¼ inch persegi untuk 13 ft; 5½ inchpersegi untuk 14 ft; 5¾ inch persegi untuk 15 ft; 6 inch persegi untuk 16 ft; dan 6¼ inchpersegi untuk 17 ft. Ukuran dari kolom menjadi standard untuk seluruh bagian, seperti pondasi dari balok-balok yang harus 10 persen besarnya, balok lantai harus sama lebarnya, balok bagian atas menjadi 90 persen untuk lebar dan 35-40 persen untuk tingginya; untuk balok nageshi yang rendah (di bagian bawah) 80-95 persen untuk tingginya dan balok nageshi yang atas (di bagian atas) dari 60 sampai 65 persen dari dimensi kolom untuk tingginya.












Sumber           :
https://en.wikipedia.org/wiki/Katsura_Imperial_Villa
https://en.wikipedia.org/wiki/Sukiya-zukuri
http://socks-studio.com/2016/05/15/the-imperial-villa-of-katsura-japan-1616-1660/
http://www.sageyoungblood.com/katsura-imperial-villa/
http://fiwibi.blogspot.co.id/2011/03/rumah-khas-jepang-japan-traditional.html
http://cv-yufakaryamandiri.blogspot.co.id/2012/10/metode-dan-struktur-bangunan.html

Minggu, 09 Oktober 2016

ARSITEKTUR PERIODE KLASIK DAN MODERN

Arsitektur Klasik

Arsitektur klasik adalah gaya bangunan dan teknik mendesain yang mengacu pada zaman klasik Yunani, seperti yang digunakan di Yunani kuno pada periode Helenistik danKekaisaran Romawi. Dalam sejarah arsitektur, Arsitektur Klasik ini juga nantinya terdiri dari gaya yang lebih modern dari turunan gaya yang berasal dari Yunani.


Saat orang berpikir tentang arsitektur klasik, umumnya mereka berpikir sebuah bangunan yang terbuat dari kayu, batu, dll. Dalam beberapa kasus hal tersebut benar, namun arsitektur klasik juga banyak memiliki napas modern dan desain gedung yang rumit. Misalnya, atap, tiang, bahkan struktur batu atau marmer dibuat dengan detail sempurna.
Langgam Arsitektur Klasik muncul bersamaan dengan dimulainya peradaban tulisan secara formal. Belum ditemukan secara spesifik kapan era ini dimulai maupun berakhir. Namun, jenis langgam ini banyak dijumpai di benua Eropa. Dalama beberapa alasan, jenis arsitektur ini dibangun dengan tiga tujuan: sebagai tempat berlindung (fungsi rumah tinggal, sebagai wadah penyembahan Tuhan (fungsi rumah peribadatan) dan tempat berkumpul (balai kota, dsb). Untuk alasan kedua dan ketiga inilah bangunan ini dibuat sedetail mungkin dan seindah mungkin dengan memberi ornamen-ornamen hiasan yang rumit.
Seiring waktu berlalu, bangunan menjadi lebih rumit dan lebih rinci. Beberapa peradaban yang tumbuh dari batu dan lumpur turut memperkaya ragam bentuk Arsitektur Klasik, misalnya candi dan kuburan orang-orang Mesir. 
Berikut contoh bangunan dari periode klasik.

Koloseum

Kolosseum adalah sebuah peninggalan bersejarah berupa arena gladiator, dibangun oleh Vespasian. Tempat pertunjukan yang besar berbentuk elips yang disebut amfiteater atau dengan nama aslinya Flavian Amphitheatre, yang termasuk salah satu dari Enam Puluh Sembilan Keajaiban Dunia Pertengahan. Situs ini terletak di kota kecil di ItaliaRoma, yang didirikan oleh Walikota Vespasian pada masaDomitianus dan diselesaikan oleh anaknya Titus, dan menjadi salah satu karya terbesar dari arsitektur Kerajaan Romawi yang pernah dibangun. Kolosseum dirancang untuk menampung 50.000 orang penonton.

Rekonstruksi Koloseum dimulai dari perintah Raja Alfero gilberto tahun 72 M dan terselesaikan oleh anaknya Titus pada tahun 80 M. Colosseum didirikan berdekatan dengan sebuah istana megah yang sebelumnya dibangun Nero, yang bernama Domus Aurea yang dibangun sesudah kebakaran besar di Roma pada tahun 64 M. Dio Cassius seorang ahli sejarah mengatakan bahwa ada sekitar 9000hewan buas yang telah terbunuh di 100 hari sebagai perayaan peresmian dan pembukaan Colosseum tersebut. Lantai dari arena Colosseum tertutupi oleh pasir untuk mencegah agar darah-darah tidak mengalir kemana-mana.

Koloseum berukuran cukup besar. Dengan tinggi 48 m, panjang 188 m, lebar 156 m dan luas seluruh bangunan sekitar 2.5ha membuat Koloseum terlihat begitu besar dan luas. Arenanya terbuat dari kayu berukuran 86 m x 54 m, dan tertutup oleh pasir. Bentuk elips atau bulat dari Koloseum gunanya untuk mencegah para pemain untuk kabur ke arah sudut dan mencegah para penonton untuk berada lebih dekat dengan pertunjukan.
Koloseum merupakan hasil karya yang sangat hebat. Tempat itu dikatakan sebagai stadium yang hebat dan spektakuler dikarenakan oleh bentuk dan struktur dari Koloseum itu. Sampai sekarang pun, Koloseum masih dikatakan sebagai stadionyang hebat dan spektakuler. Tempat duduk di Koloseum dibagi menjadi tingkatan-tingkatan yang berbeda berdasarkan status sosial dalam masyarakat Romawi.
Podium utama di yang terletak di bagian utara dan selatan untuk Kaisar dan keluarganya, pada tempat ini memberikan pemandangan yang terbaik dilihat dari arena, terdapat tempat istirahatnya, tempat penyimpanan harta juga berada di tingkat ini. Kemudian pada tingkat yang sama dengan platform yang lebih luas merupakan podium khusus untuk para senatorRoman, yang boleh membawa kursi sendiri. Nama-nama beberapa senator masih dapat dilihat dari ukiran pada batu yang menjadi tempat duduknya.
Pada tingkat berikutnya disebut maenianum primum, yang dikhususkan untuk para bangsawan Roman. Selanjutnya pada tingkat ketiga adalah maenianum secundum yang dibagi-bagi lagi menjadi tiga bagian. Bagian paling bawah (immum) digunakan untuk para orang kaya, di bagian atasnya lagi (summum), digunakan untuk rakyat jelata. Dan yang terakhir, di bagian kayu (maenianum secundum in legneis) adalah tempat yang strukturnya dari kayu di paling atas bangunan. Tempat itu merupakan tempat untuk berdiri saja yang digunakan untuk para wanita rendahan.
Setelah 2 tahun Koloseum digunakan sebagai tempat pertunjukan, Anak termuda Vespasian yang bernama Domitian memerintahkan untuk mengkonstruksikan area bawah tanah (hypogeum), dua tingkat jalur bawah tanah yang saling berhubungan berupa terowongan dan kurungan dimana para gladiator dan binatang ditempatkan sebelum pertarungannya dimulai. Disana juga disediakan jebakan-jebakan berupa pintu jebakan yang digunakan untuk mencegah masuknya hewan-hewan buas yang tidak direncanakan ke arena dan untuk menjaga tempat penyimpanan senjata di dalam koloseum tersebut.

Basilika


Dalam Bahasa Latin, basilika (berasal dari Bahasa YunaniBasiliké Stoà, yang berarti Stoa Kerajaan), pada mulanya digunakan untuk menggambarkan sebuah bangunan publik Romawi (seperti juga di Yunani, umumnya sebuah tempat pertemuan), biasanya terletak di pusat sebuah kota Romawi (forum). Di kota-kota Yunani kuno, basilika umum mulai muncul pada abad ke-2 sebelum masehi.
Setelah Kekaisaran Romawi resmi menjadi negara Kristiani, kata tersebut berkembang untuk merujuk pada sebuah gereja yang besar dan penting yang telah diberikan ritus upacara khusus oleh Sri Paus. Oleh karena itu, basilika hari ini memiliki dua pengertian: satu dari segi arsitektur dan satu lagi dari segi kegerejaan.

Doric Temple of Segesta

Terletak di bagian barat laut Sisilia, Segesta adalah salah satu kota utama dari suku Elymian, salah satu dari tiga masyarakat adat dari Sisilia. Kuil Doric yang terletak tepat di luar situs kuno ini terpelihara dengan baik.

Dibangun pada akhir abad 5 SM dan memiliki 6 x 14 kolom dan kuil ini juga tampaknya mengalami kekurangan atap di atas ruang utama.

Parthenon


Parthenon di Acropolis adalah salah satu bangunan paling terkenal di dunia, dan kunjungan ke Athena tidak lengkap tanpa mengunjungi kuil ini.

Pembangunan Parthenon dimulai pada tahun 447 SM, menggantikan kuil yang lebih tua yang dihancurkan oleh Persia, dan selesai pada 432 SM.

Tujuan dari Parthenon adalah untuk rumah patung besar Athena parthenos yang terbuat dari gading, perak dan emas. Dulu di abad ke-5, patung itu dijarah oleh salah satu Kaisar Romawi, dan dibawa ke Konstantinopel, dimana ia kemudian dihancurkan.


Arsitektur Modern


Arsitektur modern adalah suatu istilah yang diberikan kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakteristik serupa, yang mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala macam ornamen. Pertama muncul pada sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan dikenali dengan Gaya Internasional dan menjadi bangunan yang dominan untuk beberapa dekade dalam abad ke 20 ini.

Asal dan karakteritis arsitektur modern sampai sekarang ini masih di perdebatkan dalam kalangan arsitek.

Beberapa sejarawan melihat perkemabang arsitektur modern sebagai perihal sosial yang kelat kaitannya terhadap pembaharuan dan keringanan, suatu hasil dari perkembangan sosial dan politis.

Arsitektur lainnya yang melihat gaya modern sebagai sesuatu yang di kendalikan oleh teknologi dan pengembangan produk dan dengan munculnya bahan-bahan yang dipakai dalam membangun gaya bangunan modern seperti material besi, baja, kaca dan beton menambahkan pengetahuan bahwa gaya modern adalah sebuah penemuan baru dalam bidanga Revolusi Industri. Pada tahun 1796, Shrewsbury dengan gaya desainnya ohwis yang ' tahan api', yang mana gaya ini bersandar pada besi cor dan batu bata. Konstruksi seperti itu sangat memperkuat struktur bangunan, yang memungkinkan mereka untuk mengakomodasi banyak mesin yang lebih besar.

Sejarawan lain menghormati pandangan moderen sebagai suatu reaksi melawan terhadap gaya ekletik dan mencurahkan perhatian mereka kepada gaya Jaman Victorian dan gaya Seni Nouveau.

Apapun yang menjadi penyebab pada tahun 1900 sejumlah arsitek di seluruh muka bumi mulai mengembangkan gaya arsitektur mereka beralih dari arsitektur yang klasik ( Gotik sebagai contoh) dengan berbagai kemungkinan teknologi baru. Arsitek Louis Sullivan dan Frank Llyod Wright di Chicago, Viktor Horta di Brussels, Antoni Gaudi di Barselona, Otto Wagner di Vienna dan Charles Rennie Mackintosh di Glasgow, dan masih banyak lagi arsitektur modern lainnya berusaha membangun gaya modern pada bangunan dengan meninggalkan gaya lama.
Contoh bangunan gaya modern 

Contoh bangunan gaya modern 

Fieldview / Blaze Makoid Architecture


Bangunan Fieldview / Blaze Makoid Architecture terletak di daerah tanah yang datar, antara satu bangunan dengan bangunan yang lain menyatu ke depan dan  ke samping. Luasan lahan rumah ini adalah4.000 M2 yang dikonfigurasi dari tiga volume utama yang denahnya diatur dalam sebuah tampilan hurus 'C', bangunan yang mengarah ke selatan yang berdekatan dengan pertanian. Pandangan ini berfungsi sebagai latar belakang untuk komposisi jalinan ruang interior dan eksterior.

Bangunan ini memiliki arah bukaan pintu masuk, melalui bukaan kaca di sisi utara rumah, yang diarahi oleh selasar, dengan mengekspos sebuah material batu alam, di bawah kanopi uplighted berlebihan. Pintu masuk bangunan ini, terletak di ujung dari kolam renang, yang memisahkan ruang publik dan sebuah kamar tidur pribadi, yang terletak antara dua arah. Selain itu terdapat sebuah rencana lantai sebagai ruang terbukayang berisikan ruang tamu, ruang makan dan dapur membentang sepanjang teras luar pusat. Bentangan jendela kaca besar menghadap ke selatan membantu untuk menyatukan hubungan interior / eksterior sementara itu strategi menempatkan jendela kaca dibangunan fieldview ini lebih selektif individu pada di daerah utara.




Beijing International Airport


Capital International Airport adalah rumah ke terminal menakjubkan tiga (di atas). Itu selesai pada tahun 2009 - sentuhan akhir untuk tujuan utamanya: untuk melayani kebutuhan negara untuk Olimpiade. Ini terminal bandara terbesar di dunia seluas 986.000 meter persegi

The National Library of Sejong City

Hasil gambar untuk The National Library of Sejong City

Perpustakaan Nasional Kota Sejong berlokasi di  Sejong City, Korea. Perpustakaan ini selesai dibangun pada tahun 2013 dan mencakup area seluas 21.076 meter persegi. Perpustakaan ini merupakan proyek yang dikembangkan oleh SAMOO yang bekerja sama dengan KeunJeong Architects & Engineers Inc.
Gedung ini dirancang menyerupai halaman buku dengan sehingga bentuk geometri bangunan ini sangat sederhana dan mudah dikenali. Bentuk yang unik dari perpustakaan membuat bangunan ini menjadi landmark bagi kota.

The University of Aberdeen New Library

Hasil gambar untuk university of aberdeen new library


Perpustakaan ini terletak di Aberdeen, Skotlandia dan merupakan perpustakaan universitas tertua bahasa Inggris di dunia yang memiliki koleksi sebanyak 250.000 buku dan manuskrip.
Dirancang oleh Schmidt Hammer Lassen Arsitek dari Denmark, struktur bangunan mencapai 15.000 meter persegi dengan 1.200 ruang baca dan ruang untuk buku-buku langka. Lantai dasar perpustakaan ini berupa ruang untuk pameran, seminar dan pembacaan puisi serta lounge dan café yang memiliki desain modern.


Sumber   : id.wikipedia.org/wiki/Arsitektur_Klasik
                 id.wikipedia.org/wiki/Koloseum
                 id.wikipedia.org/wiki/Basilika
                 www.apakabardunia.com
                 ramdikaputra.blogspot.co.id/2012/01/kajian-karakteristik-arsitektur-modern
                 rurucoret.blogspot.co.id/2008/12/architecture-modern
                 rumahku.com/artikel/read/6-perpustakaan-dengan-arsitektur-modern-406473
                 hanifaw.blogspot.co.id/2013/02/10-bangunan-arsitektur-modern
                 colorsofscotland.blogspot.co.id/2012/09/green-and-white-stripes-university-of
                 

Arsitektur Yang Memperhatikan Lingkungan

ARSITEKTUR

Arsitektur adalah seni yang dilakukan oleh setiap individual untuk berimajinasikan diri mereka dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur lanskap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

LINGKUNGAN

Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi fisik yang mencakup keadaan sumber daya alam seperti tanah, air, energi surya, mineral, serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah maupun di dalam lautan, dengan kelembagaan yang meliputi ciptaan manusia seperti keputusan bagaimana menggunakan lingkungan fisik tersebut. Lingkungan juga dapat diartikan menjadi segala sesuatu yang ada di sekitar manusia dan mempengaruhi perkembangan kehidupan manusia.
Lingkungan terdiri dari komponen abiotik dan biotik. Komponen abiotik adalah segala yang tidak bernyawa seperti tanah, udara, air, iklim, kelembaban, cahaya, bunyi. Sedangkan komponen biotik adalah segala sesuatu yang bernyawa seperti tumbuhan, hewan, manusia dan mikro-organisme (virus dan bakteri).

PENGARUH ARSITEKTUR TERHADAP LINGKUNGAN

Arsitektur memiliki hubungan dan keterikatan yang kuat dengan lingkungannya. Arsitektur sangat mempengaruhi lingkungan di sekitarnya, begitu pula sebaliknya, lingkungan sekitar akan memberi pengaruh terhadap arsitektur yang ada didalamnya. Contohnya saja sebuah bangunan sebagai individu yang berdiri di tengah lingkungannya tentu akan saling mempengaruhi mulai dari aspek sosial, ekonomi, budaya, hingga memberi dampak fisik satu sama lain.
Sebuah karya arsitektur haruslah mampu meradaptasi dan berinteraksi dengan baik terhadap lingkungan dimana ia berada. Pengaruh yang diberikan oleh sebuah karya arsitektur tidak hanya pengaruh atau dampak positif, melainkan juga membawa pengaruh dan dampak negatif, jika dalam proses perancangan maupun pembangunannya tidak memperhatikan aspek-aspek lingkungan yang ada di sekitarnya, kehadiran sebuah karya arsitektur membawa efek berantai bagi lingkungan. Kehadiran karya arsitektur yang membawa dampak negatif akan sangat merugikan tidak hanya bagi lingkungan sekitarnya namun juga terhadap masyarakat sekitar. 

Dampak Negatif Arsitektur terhadap Lingkungan


sebagai contoh dampak buruk yang dibawa sebuah karya arsitektur tanpa memperhatikan lingkungan:
  • Banyaknya gedung-gedung bertingkat dan bangunan-bangunan komersil di Jakarta tidak diimbangi oleh jumlah sistem drainase yang baik, bahkan minim jumlahnya, megakibatkan banyak jalan-jalan di Jakarta yang mudah tergenang air atau bahkan banjir walaupun intensitas hujan tidak seberapa atau rendah
  • Pembangunan gedung-gedung dan bangunan di Jakarta memangkas jumlah ruang terbuka hijau atau daerah resapan air yang semestinya. Jakarta yang memiliki syarat kota dengan 30% daerah hijau kini hanya memiliki presentase 6%, hal ini memperlihatkan Jakarta sangat jauh dari kata “Ideal” sebagai kota yang memiliki penduduk yang sangat padat.
  • Pembangunan pemukiman padat penduduk yang tidak memperhatikan lingkungan juga sering terjadi. Pemukiman dibangun tanpa melihat bangunan-bangunan exsisting ataupun akses yang ada sehingga tata ruang kota menjadi tanpa pola dan tidak teratur.

Dampak Positif Arsitektur Terhadap Lingkungan

Keadaan bumi yang menghadapi permasalahan Global Warming adalah salah satu faktor yang mendasari gagasan desain eco-green yang menciptakan bangunan yang ramah lingkungan dapat dikatakan “bersahabat dengan alam” memanfaatkan energi alam seefisien mungkin bagi sebuah bangunan. Gagasan ini sudah menjadi prinsip penting dalam mendesain bangunan dengan sangat memperhatikan lingkungannya di era yang sekarang ini dimana pembangunan yang begitu pesat dan modern, yang jika kemajuannya tidak diimbangi pemeliharaan terhadap lingkungan akan membawa kehancuran bagi lingkungan sekitarnya yang juga akan dirasakan masyarakat secara langsung maupun tidak langsung. Gagasan ini lebih banyak diterapkan di negara-negara maju yang telah memiliki kesadaran akan lingkungan sebagai tempat hidup.

Arsitektur Bioklimatik

Arsitektur Bioklimatik merupakan salah satu cabang yang memperhatikan lingkungan, berikut penjelasannya.
Pengertian Arsitektur Bioklimatik



Arsitektur bioklimatik adalah suatu pendekatan yang mengarahkan arsitek untuk mendapatkan penyelesaian desain dengan memperhatikan hubungan antara bentuk arsitektur dengan lingkungannya dalam kaitanyan iklim daerah tersebut. Pada akhirnya bentuk arsitektur yang dihasilkan juga dipengaruhi oleh budaya setempat, dan hal ini akan berpengaruh pada ekspresi arsitektur yang akan ditampilakan dari suatu bangunan, selain itu pendekatan bioklimtaik akan mengurangi ketergantungan karya arsitektur terhadap sumber – sumber energi yang tidak dapat dipengaruhi.




perkembangan arsitektur bioklimatik

Perkembangan Arsitektur Bioklimatik berawal dari 1960-an. Arsitektur Bioklimatik merupakan arsitektur modern yang dipengaruhi oleh iklim. Arsitektur bioklimatik merupakan pencermian kembali arsitektur Frank Loyd Wright yang terkenal dengan arsitektur yang berhubungan dengan alam dan lingkungan dengan prinsip utamanya bahwa didalam seni membangun tidak hanya efisiensinya saja yang dipentingkan tetapi juga ketenangannya, keselarasan, kebijaksanaan, kekuatan bangunan dan kegiatan yang sesuai dengan bangunannya, “Oscar Niemeyer dengan falsafah arsitekturnya yaitu penyesuaian terhadap keadaan alam dan lingkungan, penguasaan secara fungsional, dan kematangan dalam pengolahan secara pemilihan bentuk, bahan dan arsitektur”.
Akhirnya dari Frank Wright dan Oscar Niemeyer lahirlah arsitek lain seperti Victor Olgay pada tahun 1963 mulai memperkenalkan arsitektur bioklimatik. Setalah tahun 1990-an Kenneth Yeang mulai menerapkan arsitektur bioklimatik pada bangunan tinggi bioklimatik yang memenangkan penghargaan Aga Khan Award tahun 1966 dan Award pada tahun 1966

Prinsip Desain Bioklimatik Menurut Yeang (Bioclimatic Skyscrapers)

1. Penempatan Core Menurut Yeang, 
Posisi service core sangat penting dalam merancang bangunan tingkat tinggi. Service core bukan hanya sebagai bagian struktur, juga mempenagruhi kenyamanan ternal.

Posisi core dapat diklasifikasikan dalam tiga bentuk, yaitu :

  • 1.    Core pusat
  • 2.    Core ganda 
  • 3 .   Core tunggal terletak pada sisi bangunan.

1. Core Pusat
    2. Core Ganda
3. Core Tunggal (sisi bangunan)













Core ganda memiliki banyak keuntungan, dengan memakai dua core dapat dijadikan sebagai penghalang panas yang masuk kedalam bangunan. Penelitian harus menunjukkan penggunaan pengkondisian udara secara minimum dari penempatan service core ganda yang tampilan jendala menghadap utara dan selatan, dan core ditempatkan pada sisi timur dan barat. Penerapan ini juga dapat diterapkan pada daerah beriklim sejuk

2. Menetukan Orientasi
Bangunan tingkat tinggi mendapatkan penyinaran matahari secara penuh dan radiasi panas. Orientasi bangunan sangat penting untuk menciptakan konservasi energi. Secara umum, susunan bangunan dengan bukaan menghadap utara dan selatan memberikan keuntungan dalam mengurangi insulasi panas.Orientasi bangunan yang terbaik adalah meletakkan luas permukaan bangunan terkecil menghadap timur – barat memberikan dinding eksternal pada luar ruangan atau pada emperan terbuka. Kemudian untuk daerah tropis peletakan core lebih disenangi pada poros timur-barat. Hal ini dimaksudkan daerah buffer dan dapat menghemat AC dalam bangunan.


3. Penempatan Bukaan Jendela
Bukaan jendela harus sebaiknya menghadap utara dan selatan sangat penting untuk mendapatkan orientasi pandangan. Jika memperhatikan alasan easthetic, curtain wall bisa digunakan pada fasad bangunanyang tidak menghadap matahari. Pada daerah iklim sejuk, ruang transisional bisa menggunakan kaca pada bagian fasad yang lain maka teras juga berfungsi sebagai ‘ruang sinar matahari’, berkumpulnya panas matahari, sperti rumah kaca. Penempatan bukaan jendela pada bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar 13 berikut ini.



Menggunakan kaca jendela yang sejajar dengan dinding luar dengan menggunakan kaca dengan sistem Metrical Bioclimatic Window (MBW). MBW didesain sebagai sistem elemen dengan fungsi yang dikhususkan untuk ventilasi, perlindungan tata surya, penerangan alami, area visualisasi, dan kebebasan pribadi serta sistem luar yang aktif.
Sistem MBW disadur dan disesuaikan dengan perkembangan zaman. Sistem ini bermaksud mengatur kondisi ternal ruangan dengan menggunakan maksud bioklimatik teknik, yaitu :
· Penurunan perolehan panas oleh radiasi surya.
· Control perolehan panas oleh konveksi dan penggunaan ventilasi silang ataupun dengan pemilihan cerobong asap.
Dengan penggunaan teknik diatas, maka pencahayaan lebih maksimal dan udara pada malam hari dapat menjadi lebih sejuk.

4. Penggunaan Balkon


Menempatkan balkon akan membuat area tersebut menjadi bersih dari panel – panel sehingga mengurangi sisi panas yang menggunakan panas. Karena adanya teras – teras yang lebar akan mudah membuat taman dan menanam tanaman yang dapat dijadikan pembayang sinar yang alami, dan sebagai daerah fleksibel akan mudah untuk menambah fasilitas – fasilitas yang akan tercipta dimasa yang akan datang.

5. Membuat ruang Transisional
Menurut Yeang, ruang transisional dapat diletakkan ditengah dan sekeliling sisi bangunan sebagai ruang udara dan atrium. Ruang ini dapat menjadi ruang perantaran antara ruang dalam dan ruang luar bangunan. Ruang ini bisa menjadi koridor luar seperti rumah – rumah toko tua awal abad sembilan belas di daerah tropis. Membuat ruang transisional pada fasad bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar 15 berikut ini.




MenurutYeang, penempatan teras pada bagian dengan tingkat panas yang tinggi dapat mengurangi penggunaan panel – panel anti panas. Hal ini dapat memberikan akses ke teras yang dapat juga digunakan sebagai area evakuasi jika terjadi bencana seperti kebakaran. Penggunaan balkon pada bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar 14 berikut ini.Atrium sebaiknya tertutup, tetapi diletakkan diantara ruangan. Puncak bangunan sebaiknya dilindungi oleh sirip – sirip atap yang mendorong angin masuk kedalam bangunan. Hal ini juga bisa di desain sebagai fungsi Wind scoopsuntuk mengendalikan pengudaraan alami yang masuk kedalam bagian gedung.

6. Desain Pada Dinding
Penggunaan mebran yang menghubungkan bangunan dengan lingkungan dapat dijadikan sebagai kulit pelindung. Pada iklim sejuk dinding luar harus dapat menahan dinginnya musim dingin dan panasnya musim panas. Pada kasus ini, dinding luar harus seperti pelindung insulasi yang bagus tetapi harus dapat dibuka pada musim kemarau. Pada daerah tropis dinding luar harus bisa digerakkan yang mengendalikan dan cross ventilation untuk kenyamanan dalam bangunan. Desain dinding pada bangunan bioklimatik.


7. Hubungan Terhadap Landscape
Menurut Yeang, lantai dasar bangunan tropis seharusnya lebih terbuka keluar dan menggunakan ventilasi yang alami karena hubungan lantai dasar dengan jalan juga penting. Fungsi atrium dalam ruangan pada lantai dasar dapat mengurangi tinggkat kepadatan jalan. Tumbuhan dan lanskap digunakan tidak hanya untuk kepentingan ekologis dan eastetik semata, tetapi juga membuat bangunan menjadi lebih sejuk. Hubungan terhadap landscape dapat dilihat pada gambar 17 berikut ini.




Mengintegrasikan antara elemen boitik tanaman dengan elemen boitik, yaitu : bangunan. Hal ini dapat memberikan efek dingin pada bangunan dan membantu proses penyerapan O2 dan pelepasan CO2.

8. Menggunakan Alat Pembayang Pasif
Menurut Yeang, pembayang sinar matahari adalah esensi pembiasan sinar matahari pada dinding yang menghadap matahri secara langsung (pada daerah tropis berada disisi timur dan barat) sedangkan croos ventilationseharusnya digunakan (bahkan diruang ber-AC) meningkatkan udara segar dan mengalirkan udara panas keluar. Penggunaan alat pembayang pasif dapat dilihat pada gambar 18 berikut ini





 
Pemberian ventilasi yang cukup pada ruangan dengan peraturan volumetric aliran udara. Dengan adanya ventilasi, maka udara panas diatas gedung dapat dialirkan kelingkungan luar sehingga dapat menyegarkan ruangan kembali.

9. Penyekat Panas Pada Lantai
Menurut Yeang, insolator panas yang baikpada kulit bangunan dapat mengurangi pertukaran panas yang terik dengan udara dingin yang berasal dari dalam bangunan. Karakterisitk thermal insulation adalh secara utama ditentukan oleh komposisinya. Denga lasan tersebut maka thermal insolation dibagi menjadi lima bagian utama, walaupun banyak insulator yang utama kerupakan turunan produk jenis – jenis ini. Penyekat panas pada lantai bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar 19 berikut ini.
Lima jenis utama, adalah :
· Flake (serpihan)
· Fibrous (berserabut)
· Granular (butiran – butiran)
· Cellular (terdiri dari sel)
· Reflective (memantulkan)





Struktur massa bangunan bekerja melepas panas pada siang hari dan melepas udara dingin pada siang hari. Pada iklim sejuk struktur bangunan dapat menyerap panas matahari sepanjang siang hari dan melepaskannya pada siang hari. Solar window atau solar-collector heat ditempatkan didepan fisik gedung untuk menyererap panas matahari.
















Sumber     : wikipedia.com
                   willydjohar.wordpress.com/2014/12/01/arsitektur-dan-lingkungan/
                   archiholic99danoes.blogspot.co.id/2011/05/arsitektur-bioklimatik.html